Para Peserta Kapitel Kapusin Propinsi Pontianak
Tema Kapitel Propinsi Kapusin Pontianak kali ini adalah Kesaksian Hidup: “Peduli untuk Terlibat”. Tema ini dipilih, kata P. Faustus Bagara Darmawan OFMCap, sekretaris Kapusin Propinsi Pontianak, karena dikaitkan dengan tahun 2015 yang oleh Paus Fransiskus dicanangkan sebagai “Tahun Hidup Bakti” di mana kesaksian hidup para anggota Hidup Bakti sangat ditekankan.
Ancaman dar Sekularisme dan Individualisme
Dalam pembukaan, P. Victorius Dwiardy OFMCap mengatakan, kapitel adalah momen yang istimewa, karena para kapitularis akan duduk, berpikir, berbicara bersama tentang kehidupan dan kegiatan pelayanan yang terjadi di Propinsi Kapusin Pontianak. Terhadap apa yang sudah dibuat dan dikerjakan selama ini pantaslah semua itu disyukuri. Kebijakan yang baik dan program-program yang sedang berjalan diharapkan akan dilanjutkan. Dan hal-hal yang belum dikerjakan demi kebaikan Gereja dan Ordo perlu dicari cara dan solusi pemecahannya.
P.Victorius Dwiardy OFMCap, Penasihat Jendral Kapusin di Roma
Kepada para kapitularis, Penasihat Jenderal kelahiran Sebalos mengingatkan, agar dalam kapitel mereka tidak hanya berhenti membahas masalah organisasi, administrasi dan hal-hal teknis-material, namun yang lebih penting adalah berbicara tentang cara dan upaya bagaimana panggilan dan identitas sebagai Saudara Dina Kapusin Propinsi Pontianak semakin dapat dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga perlu menghidupi karisma dan spiritualitas sebagai Saudara Dina Kapusin di tengah dunia dewasa ini, sehingga cara hidup, cara kerja mereka dapat menjadi kesaksian yang hidup akan nilai Injil yang mereka peluk, akan kehendak dan rencana Allah, yang terungkap dalam perkataan dan perbuatan dan karya pelayanan mereka.
Sambil mencermati apa yang terjadi di dalam Gereja di dunia dewasa ini, Penasihat Jenderal yang juga sekaligus Ketua Kapitel menyadarkan para kapitularis tentang adanya ancaman dari sekularisme dan individualisme yang telah menggoyahkan kehidupan Gereja dan lembaga-lembaga hidup bakti pada saat sekarang ini. Di daerah-daerah maju, misalnya hal berkaitan dengan hidup keagamaan dan hal-hal yang bersifat rohani cenderung menurun. Penghargaan terhadap kaum religius makin hari makin sedikit dan rendah. Orang kurang ingat dan tidak takut terhadap Tuhan. Hidup tanpa agama, hidup tanpa Allah seakan-akan dianggap lebih baik dan bermartabat. Di sisi lain sifat individualis, permisif, mau bebas, otonom, dan indiferentis makin bertumbuh dan menyebar, sehingga fenomena ini bukan hanya kena pada masyarakat awam biasa, tetapi juga masuk dalam perilaku hidup religius. Jika realitas ini tidak disikapi dengan baik fenomena ini bukan hanya akan menghancurkan Gereja, tetapi juga akan melumpuhkan dan menghancurkan ordo di masa depan.
Berkaitan dengan masalah sekularisme dan individualisme inilah, para kapitularis perlu menyatukan hati dan pikiran, mengumpulkan energi, mengembangkan gagasan kreatif, pemikiran yang berbobot, visi yang jelas, pengalaman-pengalaman yang bermakna, sehingga masalah yang sedang di hadapi Gereja dan Ordo menemukan solusinya dan kehadiran Kapusin di dalam Gereja dan masyarakat bukan sekedar ada, bertahan, tetapi mampu bertumbuh, memberikan kontribusi yang positif, bagi hidup dan perkembangan Gereja dan masyarakat, sesuai dengan visi dan misi Ordo Kapusin Propinsi Pontianak.
MPDP PERIODE 2015-2018
Dalam Kapitel Propinsi Kapusin Pontianak ini ada beberapa agenda yang dibahas. Pertama, mendengarkan laporan dan pertanggungjawaban dari Minister Propinsial dan Dewan Penasihatnya (MPDP) Periode 2012-2015. Kedua, mendalami Tata Kelola Yayasan Pendidikan. Ketiga, mendalam Tata Hidup Persaudaraan, yakni dengan merevisi Poin-Poin Statuta yang telah dibahas pada PPKP di Sanggau 13-15 Oktober 2014. Keempat, memberikan Rekomendasi Kapitel untuk MPDP yang baru dan Kelima, pemilihan MPDP periode 2015-2018.
Pada hari keempat kapitel setelah para kapitularis melihat secara intens apa yang menjadi program ke depan dalam terang visi dan misi ordo, maka tibalah pemilihan MPDP Ordo Kapusin Propinsi Pontianak Periode 2015-2018. Dalam pemilihan yang berlangsung secara bebas, bertanggung jawab, dengan semangat persaudaraan dan melihat kepentingan Ordo ke depan, maka terpilihlah MPDP yang baru sebagai berikut: Minister Propinsial: P. Amandus Ambot OFMCap. Wakil Propinsial sekaligus Penasihat I: Hermanus Mayong OFMCap. Penasihat II: P. Iosephus Erwin OFMCap. Penasihat III: P. William Chang OFMCap. Dan Penasihat IV: P. Damian Doraman OFMCap. Setelah MPDP Periode 2015-2018 terpilih, maka mereka dikukuhkan dalam upacara liturgi yang dipimpin oleh Penasihat Jenderal.
MPDP Ordo Kapusin Propinsi Pontianak Periode 2015-2018
P. Amandus Ambot OFMCap setelah terpilih, mengucapkan banyak terima kasih kepada MPDP lama atas kerja sama dan sumbangan pemikiran selama ini dan kepada P. Victorius Dwiardy OFMCap yang telah memimpin dan menuntun kapitularis, sehingga acara kapitel dapat berjalan dengan baik. Kepada MPDP baru, P. Ambot berharap, agar mereka dapat bekerja sama membawa arah ordo tiga tahun ke depan sebagaimana diharapkan Kapitel dan dapat memberikan yang terbaik untuk persaudaraan, Gereja dan masyarakat. P. Amandus juga mengajak, agar semua saudara Kapusin yang telah memberikan kepercayaan kepadanya, dapat membangun dan mengembangkan kehidupan persaudaraan yang semakin kompak sesuai dengan spiritualitas St. Fransiskus, sehingga segala harapan yang muncul selama Kapitel sungguh-sungguh dapat diwujudkan.
Mgr. Agustinus Agus Pr pada Penutupan Kapitel Propinsil Kapusin Pontianak
Kapitel akhirnya ditutup dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Bapak Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus Pr. Menurut P. Amandus, penutupan oleh uskup ini terbilang istimewa, sebab biasanya Kapitel Kapusin ditutup oleh Minister Propinsial terpilih bersama dewannya dan seorang utusan Kapusin dari Roma. Pada kesempatan ekaristi Bapak Uskup mengatakan, ia bergembira dapat hadir dalam ekaristi penutupan kapitel dan memberikan ucapan selamat kepada Propinsial Kapusin dan Dewan Penasihatnya yang baru. Ia mengajak para saudara Kapusin, agar merapatkan barisan dalam pengabdian kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Bapak Uskup juga mengharapkan dukungan dan kerja sama penuh dari Kapusin dan juga dari tarekat-tarekat yang lain, agar dapat membangun Gereja di Keuskupan Agung Pontianak sebagaimana yang diharapkan. (F.Cahyo Widiyanto OFMCap).
0 comments:
Post a Comment