PENGAKUAN IMAN NICEA-KONSTANTINOPEL (SYAHADAT PANJANG)

1. Aku Percaya akan satu Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
2. Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah yang tunggal. Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa; segala sesuatu dijadikan oleh-Nya. Ia turun  dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita.
3. Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria dan menjadi manusia.
4. Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus; Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
5. Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci
6. Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
7. Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; kerajaan-Nya takkan berakhir.
8. Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putera; yang serta Bapa dan Putera, disembah dan dimuliakan; Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
9.  Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, Katolik dan apostolik.
10. Aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa.
11. Aku menantikan Kebangkitan orang mati.
12. dan hidup di akhirat.

**********

 Pengakuan Iman ini disebut Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel, karena Konsili Nicealah (thn.325) yang merumuskan untuk pertama kalinya syahadat iman ini. Kemudian rumusan itu dilengkapi oleh Konsili Konstantinopel (thn. 381). Konsili-konsili lain, seperti Konsili Efesus (431), Toledo (589) dan Kalcedon hanya mengembangkan apa yang telah diputuskan oleh Bapa-bapa konsili di Nicea.

Munculnya Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel sebenarnya dipicu oleh munculnya ajaran-ajaran atau pandangan-pandangan yang bertentangan dengan ajaran yang ortodoks dan resmi. Oleh karena itu konsili berusaha meluruskan pandangan-pandangan yang sesat itu dan menegaskan kembali ajaran yang benar seperti diamanatkan Kristus kepada Gereja-Nya.

Sebagai rumusan awal untuk Pengakuan Iman universal dalam Gereja, Konsili memutuskan untuk memakai Syahadat Kaesarea sebagai dasar pembicaraan, kemudian disempurnakan dengan perbaikan-perbaikan dan penambahan. Pemakaian Syahadat Kaesarea ini diusulkan pertama kalinya oleh Eusebius dari Kaesarea, seorang sejarawan. (F. Cahyo W.)

Share on Share on Google Plus

About Unknown

Kami adalah para saudara Kapusin yang tinggal di Rumah Novisiat Kapusin Pontianak di Poteng, Singkawang. Kami membuat blog ini karena kami ingin berbagi nilai-nilai kemanusiaan, kekatolikan dan juga kefransiskanan kepada semua saja yang berminat atau tertarik untuk mempelajari dan mendalaminya. Harapan kami, tulisan-tulisan yang ada di blog ini dapat berguna untuk menambah wawasan keimanan kita semua.