MUKJIZAT ST. KLARA DARI ASSISI

Klara meninggal dunia pada 11 Agustus 1253 di San Damiano. Berita kematiannya menggemparkan seluruh kota Assisi. Sri Paus, para Kardinal dan para pengikutnya yang kebetulan pada hari itu berada di Assisi, datang ke biara untuk melayat. Ketika ofisi arwah akan dimulai Paus meminta agar ofisi arwah diganti menjadi ofisi para perawan. Sejak saat itu rupanya Paus berencana agar klara digelar menjadi orang kudus. Dua bulan sesudah Klara meninggal, Sri Paus menugaskan Uskup Bartolomeus dari Spoleto untuk mengetuai pemeriksaan tentang kekudusan Klara. Pemeriksaan berlangsung sampai akhir Juni 1254. Dari hasil pemeriksaan baik dalam biara maupun di luar biara, ternyata diketahui bahwa Klara banyak melakukan mukjizat, baik pada waktu dia masih hidup maupun sesudah kematiannya. Ini semua terjadi karena kedekatan Klara dengan Allah.  Klara mempunyai kekuatan doa yang sangat mendalam di tempat tersembunyi di San Damiano.

Mukjizat Tanda Salib

Salah satu mukjizat yang dibuat Klara dari Assisi semasa ia hidup adalah mukjizat Tanda salib (Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus Amin).  Yesus yang tersalib membalas cinta Klara.  Klara dimuliakan lewat kekuatan Salib dengan Tanda dan Mukjizat.  Setiap kali Klara menandai orang sakit dengan tanda salib yang menghidupkan, maka penyakit orang-orang sakit sembuh secara mengagumkan. Ada banyak mukjizat yang dilakukan lewat Tanda Salib antara lain:
  • Fransiskus tahu akan kesempurnaan Klara yang mempunyai kemampuan untuk membuat mukjizat melalui Tanda Salib, maka Fransiskus menyuruh brudernya Stefano yang menderita penyakit jiwa untuk pergi kepada Klara. Klara membiarkan Bruder itu tidur di tempat doanya dan menandainya dengan Tanda Salib.  Pada waktu bruder itu bangun, ia telah menjadi sehat, bebas dari sakit jiwanya dan kembali kepada Fransiskus.
  • Seorang anak laki-laki berumur 3 tahun, namanya Mattiolo telah memasukkan batu-batu kecil ke lobang hidungnya dan tidak seorang pun dapat mengeluarkannya sehingga ia menjadi sesak napas.  Maka ia dibawa pada Klara dan Klara menandai dahinya dengan Tanda Salib, tiba-tiba batu itu keluar dari hidungnya dan ia menjadi lega bernapas kembali.
  • Seorang anak yang berasal dari Perugia menderita karena matanya ditutupi oleh bintik-bintik.  Ia dihantar pada Klara, lalu Klara menyentuh mata anak itu dan membuat Tanda Salib. Klara meminta agar ibunya Ortulana menandai anak itu dengan Tanda Salib. Setelah menerima Tanda Salib mata anak itu nampak bersih dari binti-bintik itu dan dapat melihat kembali.
  • Seorang susternya bernama Benvenuta, telah menderita selama 12 tahun. Ketiaknya mengeluarkan nanah lewat 5 lobang. Maka Klara karena belaskasihan meletakkan Plester di atasnya bertanda Salib, lalu menandai luka-luka itu dengan Tanda Salib, maka luka itu tertutup dan sembuh.
  • Sr. Amata menderita busung air, demam, batuk—batuk dan sakit pinggang berbaring selama 13 bulan.  Klara menandainya demi nama Kristus dengan Tanda Salib dan ia pulih dari sakitnya, sehat kembali.
  • Seorang hamba Kristus lain yang berasal dari Perugia kehilangan suaranya selama 2 tahun.  Pada malam Pesta Maria diangkat ke Surga, dalam mimpi ia diberitahu oleh Klara bahwa ia dapat memulihkan suaranya.  Maka ketika fajar menyingsing ia lari mendatangi Klara dan minta diberkati dengan Tanda Salib, sesudah mendapat berkat ia menjadi sembuh.
  • Seorang suster namanya Christiana tuli pada satu teliganya.  Semua obat telah dicoba tetapi tidak sembuh.  Karena kebaikan hatinya Klara membuat Tanda Salib pada kepalanya sambil menyentuh sebentar lalu suster itu dapat mendengar dengan baik.
  • Kepada para susternya yang sakit, klara membuat 5 kali Tanda Salib dan mereka menjadi sembuh. 
Ini adalah bukti bahwa pohon Salib tertanam dalam  hati Klara dan buahnya menyegarkan jiwa dan daun-daunnya menyembuhkan.  

Kebiasaan klara dalam membuat Tanda Salib pada orang-orang sakit yang membutuhkan penyembuhan dibawa oleh para pengikutnya dalam kehidupan bersama. Misalnya saja bila seorang suster pergi, maka abdis atau suster sesepuh memberinya berkat dengan menandai susternya dengan Tanda Salib.  Tanda ini juga diberikan adakalanya diberikan para suster bagi orang sakit, bagi anak-anak dan bagi orang yang membutuhkannya.

Mukjizat perbanyakan Roti

Ketika waktu makan sudah hampir tiba, Suster-suster sudah merasa lapar tetapi waktu itu hanya ada satu roti di biara. Klara memanggil suster yang bertugas membagikan roti.  Ia meminta suster itu agar membagi roti tersebut menjadi 2 potongan.  Satu potong untuk diberikan pada para bruder dan satu potong lagi untuk para susternya.  Potongan itu disuruhnya dibagi menjadi 50 keping dan dihidangkan bagi para suster.  Lalu suster itu membagi sambil mengatakan perlulah mukjizat Kristus untuk membagi-bagi roti kecil ini menjadi 50 keping roti yang besar.  Maka Klara memintanya untuk membagi roti itu dengan tenang.  Sementara suster itu membagi roti itu Klara mengarahkan hatinya pada Kristus dan memohon kemurahan Allah untuk memperbanyak roti dalam tangan suster yang membagi-bagi roti itu.  Maka setiap suster mendapat sekeping roti yang besar.

Mukjizat Minyak yang diberi Allah

Suatu hari mereka kehabisan minyak untuk menyiapkan makanan bagi suster yang sakit.  Klara mengambil buli-buli dan mencucinya lalu menaruhnya di tempat tertentu supaya Bruder dapat mengambilnya dan mengisi buli-buli itu dengan minyak.  Ketika Bruder mengambil buli-buli itu ternyata buli-buli itu telah berisi minyak.  Dari peristiwa itu ternyata doa Klara mendahului perbuatan Bruder itu sehingga Bruder itu merasa dipermainkan oleh para suster dengan buli-buli yang penuh minyak dan akhirnya Bruder itu menyadari bahwa itu terjadi karena doa Klara.            

Mukjizat yang terjadi sesudah kematian Klara antara lain pelepasan seorang laki-laki  Yacobino dan Alexandrina dari Perugia  yang  kerasukan setan;  penyembuhan Valentino dari Spello dari epilepsi yang sulit berjalan karena kakinya bengkok; penyembuhan Yakobina dari kebutaan; tangan dari seorang laki-laki dari Perugia bernama Bongiovani Martino pulih karena remuk; beberapa orang  Bettona telah sembuh  dari bungkuk; laki-laki berumur 10 tahun sembuh dari lumpuh; seorang gadis dari Perugia sembuh dari tumor dan masih banyak lagi. Mereka semua mengunjungi makam Klara dan berdoa di sana tetapi ada juga yang diundang oleh oleh Klara untuk mengalami penyembuhan melalui mimpi. (Disadur oleh Sr. Maria Agnes OSC Cap dari terjemahan buku Clara Van Assisi).
Share on Share on Google Plus

About Unknown

Kami adalah para saudara Kapusin yang tinggal di Rumah Novisiat Kapusin Pontianak di Poteng, Singkawang. Kami membuat blog ini karena kami ingin berbagi nilai-nilai kemanusiaan, kekatolikan dan juga kefransiskanan kepada semua saja yang berminat atau tertarik untuk mempelajari dan mendalaminya. Harapan kami, tulisan-tulisan yang ada di blog ini dapat berguna untuk menambah wawasan keimanan kita semua.

0 comments:

Post a Comment