ST. AGNES DARI ASSISI

St. Agnes lahir pada 1197/1198 di Assisi dan dibaptis dengan nama Katarina. Dia adalah anak ke empat dari lima bersaudara, satu di antaranya tidak diketahui namanya. Tiga di antaranya bernama Penenda, Beatrice dan santa Klara.  Santa Agnes berasal  dari keluarga bangsawan Assisi Favarone di Offreducio dan ibunya bernama Hortulana. Santa Agnes adalah adik dari Santa Klara. Agnes mengabungkan diri dengan kakaknya 16 hari setelah Klara mengikuti jejak Fransiskus dari Assisi.

Ketika keluarganya mendengar bahwa Agnes bergabung dengan Klara, pada hari berikutnya, pamannya pergi ke tempat tinggal Klara  bersama 12 orang pria.  Secara lahiriah mereka menyembunyikan maksud mereka yang jahat dan bersikap damai masuk ke biara, karena dahulu mereka gagal membawa Klara pulang. Ketika melihat Agnes, pamannya mengajaknya pulang, tetapi Agnes menolaknya. Ia tidak mau meninggalkan Klara.  Karena penolakannya inilah, maka pamannya mendekati Agnes, memukul dan menyepaknya tanpa belaskasihan. Agnes seperti diterkam oleh singa dan diseret keluar, sementara  yang lain mendorongnya dari belakang. Agnes berteriak minta tolong pada kakaknya. Melihat itu Klara bertiarap sambil berdoa dan menangis. Klara memohon kepada Tuhan agar adiknya diberi kekuatan Ilahi untuk bertahan. Tiba-tiba saja badan Agnes yang terbaring di tanah menjadi begitu berat, sehingga mereka tak sanggup mengangkat badan Agnes.  Petani-petani yang sedang bekerja di kebun Anggur berdatangan menolong, tetapi mereka tidak bisa mengangkat Agnes dari tanah itu.  Karena mereka gagal mengangkatnya, pamannya  Monaldo menjadi begitu marah, sehingga ia memukul Agnes dengan  tangannya, tetapi tiba-tiba tangannya menjadi sakit dan sakit itu harus ia derita cukup lama.

Setelah perjuangan itu Klara datang untuk menghentikan perlakuan keluarganya. Akhirnya Pamannya menyerahkan Agnes pada Klara dan mereka pulang dengan kecewa. Setelah mereka pergi, Agnes berdiri dengan hati gembira karena boleh merasakan derita salib karena Kristus.  Sejak saat itu Agnes menyerahkan diri selama-lamanya dalam pengabdian pada Allah. Fransiskus memotong rambut Agnes dan mengajarkan padanya jalan Tuhan Yesus Kristus.  

Kira-kira 1229, di usia yang masih 30 tahun, Agnes diutus oleh Klara ke sebuah biara di Montecelli dekat Florence untuk membimbing biara itu, yang ingin menggabungkan diri dengan putri-putri miskin yang dibentuk oleh Klara.  Selama berada di sana jiwanya merasa menderita dan sedih, karena secara badani terpisah dengan kakaknya, Klara. Padahal dia pernah berharap akan hidup dan mati di dunia ini bersama-sama dengan Klara dan para suster di San Damiano.  Pada akhirnya dia percaya bahwa satu kematian dan satu kehidupan akan menyatukan mereka  di Surga.  Di dalam biara yang ia pimpin ditemukan kerukunan yang besar, tidak ada perpecahan dan ramah. Semua susternya menaruh pasrah, hormat dan taat kepadanya. Dan pada Klara, Agnes mengatakan bahwa dia bersedia melaksanakan dengan setia ajaran dan peraturan yang dibuat oleh Klara untuk cara hidup yang mereka jalani. Dalam suratnya kepada santa Klara dikatakan bahwa dia adalah seorang pelayan Kristus, yang rendah hati dan yang tak berarti.

Agnes tinggal di Biara Montecelli sampai pada 1253. Pada tahun ini juga Agnes kembali ke Biara San Damiano bersama Ermentrude seorang pertapa yang ingin bertemu dengan Klara di San Damiano Assisi dan sekaligus untuk mengunjungi Klara yang sedang sakit.  Pada 16 November 1253 Agnes meninggal dunia, tidak lama sesudah Klara, kakaknya meninggal (11 Agustus 1253). Agnes dikanonisasi menjadi orang kudus pada 1753 oleh Paus Benediktus XIV. Gambar santa Agnes sering ditampilkan menggendong Kanak Suci Yesus dan pestanya diperingati pada tanggal 16 November. (Sr. Maria Agnes OSCCap).

Share on Share on Google Plus

About Unknown

Kami adalah para saudara Kapusin yang tinggal di Rumah Novisiat Kapusin Pontianak di Poteng, Singkawang. Kami membuat blog ini karena kami ingin berbagi nilai-nilai kemanusiaan, kekatolikan dan juga kefransiskanan kepada semua saja yang berminat atau tertarik untuk mempelajari dan mendalaminya. Harapan kami, tulisan-tulisan yang ada di blog ini dapat berguna untuk menambah wawasan keimanan kita semua.

0 comments:

Post a Comment