REKREASI KEFAS KE PANTAI BATU PAYUNG

Selasa, 2 Juni 2015 Keluarga Fransiskan-Fransiskanes Singkawang atau dikenal dengan KEFAS, mengadakan kegiatan rekreasi bersama di pantai Batu Payung. Rekreasi ini adalah salah satu perwujudan dalam merayakan dan mensyukuri Tahun Hidup Bakti (30 November 2014 - 2 Februari 2016) yang dikhususkan oleh Gereja bagi para biarawan-biarawati.


Paus Fransiskus dalam seruannya saat membuka Tahun Hidup Bakti menguraikan tujuan perlunya hidup bakti dalam Gereja. Mereka yang membaktikan diri dalam hidup religius ini memiliki perannya masing-masing dalam terekat dan kemudian saling merangkul untuk membangun dunia dan mewartakan Kristus sumber iman kita.

Dalam bagian penutup surat edaran Paus tentang Tahun Hidup Bakti ini pun dikatakan bahwa dengan cara ini seluruh komunitas dapat bergabung dalam menemukan cara-cara baru menghayati Injil dan menanggapi secara lebih efektif kebutuhan untuk kesaksian dan pemakluman serta terlibat secara aktif dalam dialog-dialog terhadap generasi sebelumnya sehingga kita dapat menimba pengalaman- pengalaman berharga dan kebijaksanaan mereka, sementara pada saat yang sama mengilhami mereka, dengan energi dan antusiasme Anda, untuk merebut kembali idealisme asli mereka. Dan diharapkan dalam perjumpaan tersebut menjadi sarana reguler membina persekutuan, saling mendukung dan kesatuan.

Menurut cerita warga setempat, pantai Batu Payung dinamakan demikian karena sekitar 500 meter dari pantai ada pulau sebuah pulau kecil yang tak berpenghuni. Di pulau tersebut tampak sebuah pohon kelapa yang dipercaya berusia ratusan tahun dan tak pernah berbuah. Di pulau itu ada sebuah pohon beringin yang menyerupai payung yang melindungi batu di sekitarnya. Selain itu, di sana juga terdapat sebuah Kelenteng yang menjadi tempat sembahyang bagi umat Konghucu.

Rekreasi syukur ini diisi dengan beragam kegiatan menarik yang telah disusun oleh panitia. Sesuai dengan tulisan pada undangan, kami berangkat menuju pantai Batu Payung dengan menggunakan 2 buah bus yang telah dicarter. Perjalanan yang kurang lebih memakan waktu satu jam, tak membuat kami lelah ketika sampai di pantai.

Sesampai di pantai, kami memulai kegiatan ini dengan misa syukur yang dipimpin oleh Pastor Paroki Singkawang yang juga ketua panitia dan ketua KEFAS P. Stephanus Gatot Purtomo OFMCap. Misa berlangsung penuh hikmat dengan nyanyian dan suasana pantai yang teduh. Dalam khotbahnya, Pastor Gatot mengajak untuk mensyukuri segala anugerah, berkat melimpah yang telah diberikan Tuhan dan menyadari bahwa Tuhan selalu hadir dan berada dekat dengan kita walau terkadang kita yang kurang menyadarinya. Ia pun mengajak agar selalu memberi kepada Tuhan yang terbaik dari diri kita tanpa kemunafikan, tapi memberi diri yang terbaik bagi Tuhan sesuai dengan keadaan kita, apa adanya kita, kelebihan serta kekurangan kita.

Setelah misa dan snack, acara berikut yaitu dinamika kelompok. Dinamika kelompok ini di pandu oleh Br. Gregorius MTB dan pesertanya yaitu para Pastor, Frater, Bruder dan Suster serta tak lupa juga mereka yang menjadi anggota OFS.


Ada beberapa permainan yang diberikan oleh Br. Greg.  Dalam permainan yang pertama, peserta diminta membuat sebuah lingkaran besar. Sambil bernyanyi dan berkeliling, setiap orang harus mendengar instruksi. Ketika dikatakan “stop” oleh Bruder, maka kami harus mencari pasangan berjumlah 2,3,4, dan 5 dan dengan variasi dua wanita,3 pria, maupun sebaliknya.

Permainan berikut diawali dengan pembagian menjadi dua kelompok. Dalam permainan kedua ini, setiap kelompok mengestafetkan sebuah tali yang telah menjadi lingkaran dengan syarat harus berpegang tangan tanpa ada yang terlepas, dan setelah sampai di ujung harus dikembalikan ke depan dengan cara yang sama.

Dalam permainan ketiga setiap kelompok diminta mengestafetkan 6 buah karet gelang menggunakan sedotan. Tak kalah serunya, permainan keempat yaitu mengestafetkan 6 buah kelereng menggunakan sendok pada setiap orang. Permainan kelima yaitu mengestafetkan sebuah telur yang dimasukkan melalui salah satu lengan baju dan keluar di bagian bawah baju.

Permainan yang terakhir dalam dinamika kelompok ini yaitu setiap anggota kelompok harus mengambil sebuah benda yang telah disediakan dan harus digunakan. Benda yang disiapkan oleh panitia berupa sandal, rambut palsu, selendang, kaca mata dan lain sebagainya dan ini harus diambil satu oleh setiap orang dan harus dipakai. Setiap orang memiliki giliran masing-masing untuk mengambil dan menggunakan yang sudah diambil oleh teman se-tim.  Tujuan dari dinamika kelompok ini adalah menumbuhkan cita rasa persaudaraan Fransiskan yang satu, saling membantu, menopang, dan mendukung serta mengasihi satu sama lain terutama dalam iman.

Setelah dinamika kelompok ini kegiatan berikut adalah makan siang bersama dan setelah makan siang, dilanjutkan dengan rekreasi bebas. Ada yang bermain voli, jalan – jalan, istirahat siang dan berbagai kegiatan untuk mengisi acara bebas ini. Setelah permainan voli usai, maka acara berikut yaitu mandi di laut bagi siapa yang mau.

Rekreasi bebas ini dimanfaatkan oleh setiap orang dengan berbagai cara. Ada yang bermain voli di tepi pantai, tetapi bila salah satu tim kalah dihukum joget dengan membawa kursi plastik yang diletakkan pada masing-masing anggota kelompok yang kalah. Keuntungan dalam bermain voli ini, khususnya bagi tim yang menang adalah ketika bola sangkut di dahan pohon di bagian lawan sehingga ketika lawan lengah, bola pun terjatuh dan poin bagi tim yang lain.


Selain bermain voli, ada juga yang jalan-jalan berkeliling di sekitar pantai sambil berfoto-foto. Dengan segala ekspresi yang ada setiap orang boleh menggunakannya untuk berfoto.

Waktu menunjukkan pukul 16.45 ketika kami sudah bersiap untuk pulang. Sebelum pulang, kami menyanyikan lagu “Kemesraan” dan menyempatkan diri berfoto bersama. Setelah berdoa, kami pun pulang menggunakan bus menuju pastoran Singkawang dan kemudian setiap orang pulang ke rumah dan komunitas masing-masing (Fr.Nikolaus OFMCap). 
Share on Share on Google Plus

About Unknown

Kami adalah para saudara Kapusin yang tinggal di Rumah Novisiat Kapusin Pontianak di Poteng, Singkawang. Kami membuat blog ini karena kami ingin berbagi nilai-nilai kemanusiaan, kekatolikan dan juga kefransiskanan kepada semua saja yang berminat atau tertarik untuk mempelajari dan mendalaminya. Harapan kami, tulisan-tulisan yang ada di blog ini dapat berguna untuk menambah wawasan keimanan kita semua.

0 comments:

Post a Comment