SEJARAH SINGKAT ORDO FRANSISKAN SEKULAR (OFS)

Ketika St. Fransiskus dan para muridnya yang pertama berkeliling dari desa ke desa dan dari kota ke kota, mereka mengkhotbahkan kedamaian. Di mana pun mereka berada mereka menemukan pria dan wanita, baik di jalan atau di lapangan, semua mereka ajak agar takut akan Tuhan dan mencintai Pencipta langit dan bumi, serta mengingatkan mereka akan perintah-perintah Tuhan dan melaksanakannya dalam hidup.

Setelah banyak orang mendengar kotbah Fransiskus dan sahabat-sahabatnya mereka bertanya, “Dari mana kalian?”, atau “Kalian dari ordo mana?” Lalu mereka menjawab dengan singkat dan sederhana, “Kami adalah para pentobat dan kami berasal dari Assisi”. Waktu itu persekutuan Fransiskus dengan saudaranya yang pertama belum disebut ordo (AP 19; KKS37).

Dari jawaban Fransiskus ini jelas bahwa ia dan para saudaranya yang pertama mengaku diri sebagai pentobat (“penitents”). Ini merupakan jawaban yang menjadi petunjuk akan ciri khas Fransiskus dan ordo yang didirikannya.

Fransiskus dan para saudaranya tidak mau bahwa persekutuan mereka menjadi liar dalam Gereja. Karena itu ia kemudian berusaha meminta pengesahan dari pihak otoritas Gereja untuk persaudaraannya itu. Ia bersama saudaranya, pergi ke Roma dengan membawa anggaran dasar sederhana (“Forma Vitae” atau “Protoregula”) menghadap paus dan minta pengesahan. Paus Innocentius III mengesahkan Anggaran Dasar mereka secara lisan dan mengutus serta memberi restu kepada mereka untuk pergi ke dunia mengkhotbahkan atau mewartakan damai. Inilah ordo pertama fransiskan, yang disebut Ordo Saudara Dina. Dalam perkembangannya Ordo Pertama Fransiskan ini kemudian terbagi menjadi tiga persaudaraan: para Fransiskan (OFM), para Konventual (OFM Conv.) dan para Kapusin (OFMCap).

Sementara itu, Klara yang  diterima Fransiskus dan para saudaranya untuk menyerahkan diri pada Allah, mempunyai pengikut. Kelompok Klara pun kemudian diakui oleh Gereja sebagai ordo, walau Anggaran Dasarnya baru disahkan pada akhir hidup Klara. Ordo ini disebut sebagai ordo kedua fransiskan atau biasa disebut Ordo Saudari Miskin (dewasa ini sering disebut Klaris). Fransiskus dianggap sebagai pendiri ordo ini.

Kerasulan Fransiskus kepada khalayak ramai tidak hanya menghasilkan para pendengar yang baik, tetapi juga ada yang mempercayakan diri kepada mereka untuk dibimbing secara teratur dan khusus. Mereka tidak ingin masuk Ordo Pertama atau Kedua, tetapi mereka ingin mengikuti Fransiskus dengan tetap tinggal bersama keluarga dan meneruskan pekerjaan sehari-hari. Kisah Ketiga Sahabat menegaskan dan menggarisbawahi keberadaan mereka ini, “Juga laki-laki yang beristri dan wanita-wanita yang bersuami yang tidak dapat melepaskan hubungan perkawinan mereka, kembali atas saran para saudara, melaksanakan pertobatan yang lebih ketat dalam rumah mereka” (KKS 60). Mereka inilah yang disebut ordo ketiga fransiskan.

Di mana persisnya Fransiskus memulai Ordo Ketiga ini masih menjadi bahan perdebatan. Tetapi dari beberapa episode dari gerakan ini yang bisa dihimpun kiranya dapat direkonstrusikan demikian. Gerakan Ordo Ketiga Fransiskan lahir di Pian d’Arca, Cannara pada musim gugur 1211/1212. Kemudian gerakan Ordo Ketiga ini menyebar ke Alviano di Orvieto musim semi 1212, Greccio di Rieti musim panas 1212, Gubbio (1221), dan ke Poggibonsi, 1220/1221. Di Poggibonsi, dekat Siena inilah Fransiskus pertama kali memberi jubah abu-abu kepada pedagang Luchesio dan istrinya Buonadonna. Sesudah dari Poggibonsi Ordo Ketiga Fransiskan kemudian menyebar ke Firenze, tahun 1221, dan di sinilah Ordo Ketiga Fransiskan didirikan secara yuridis setelah Fransiskus kembali dari Timur Tengah dan bertemu dengan Kardinal Hugolinus di Toscana. Dari Firenze, inilah selanjutnya Ordo Ketiga menyebar ke seluruh eropa.

Dalam perkembangan selanjutnya di dalam Ordo Ketiga Fransiskan ada kecenderungan, bahwa sebagian anggotanya mulai hidup bersatu, berkomunitas, hidup eremit (seorang pertapa di padang gurun), dan reklusa (pertapa). Dari kalangan mereka ada yang menghayati hidup pertobatan yang dibimbing oleh Fransiskus dan para saudaranya. Pelan-pelan mereka itu menjadi Ordo Ketiga Regular, sementara anggota Ordo Ketiga Fransiskan yang menghayati ajaran Fransiskus dalam rumah tangganya masing-masing disebut Ordo Ketiga Sekular.

Kepada Ordo Ketiga ini Fransiskus menawarkan sebuah peraturan hidup injili, memberikan kepada ordo ketiga tiga dokumen yang sangat berharga: Surat Pertama kepada Kaum Beriman (Saudara-saudari pentobat), 1215; Surat Kedua kepada Kaum Beriman, 1221 dan “Memoriale Propositi” yang disahkan pada tanggal 20 Mei 1221 oleh Paus Honorius III sebagai Anggaran Dasar bagi Ordo Ketiga. Teks Memoriale Propositi yang sampai kepada kita sekarang adalah hasil redaksi tahun 1228. Sebab redaksi pertama (1221) hilang. Penulis “Memoriale” diduga adalah hasil kerja kardinal Hugolinus. Banyak elemen-elemen legislatif dalam teks “Memoriale” diambil dari “propositum” Humiliati (satu grup religius atau pentobat masa itu) yang disahkan oleh Paus Honorius tahun 1201.

Setelah kematian St. Fransiskus anggaran dasar ordo ketiga masih mengalami perkembangan sampai tiga kali: pertama, Paus Fransiskan pertama, Nikolaus IV, menerbitkan bulla supra montem tanggal 18 agustus 1289, yang memberikan kepada para pentobat atau ordo ketiga Fransiskan suatu anggaran dasar definitif, yang dikembangkan dari Memorial propositi, 1221. Kedua, tanggal 30 Mei 1883 Paus Leo XIII dalam Konstitusinya “Misericors Dei Filius” memberikan kepada Ordo Ketiga Sekular Anggaran Dasar yang lebih terpadu. Ketiga, Paus Paulus VI tanggal 24 Juni 1978 dengan Surat Apostolik “Seraphicus Patriarcha” menyetujui adanya Anggaran Dasar Ordo Ketiga Sekular yang baru dan mengubah  sebutan Ordo Ketiga Sekular menjadi Ordo Fransiskan Sekular (OFS).

Dalam sejarah Gereja anggota Ordo Fransiskan Sekular (OFS) juga telah ikut terlibat secara aktif untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan damai. Beberapa sastrawan, artis dan ilmuwan dari OFS dapat kita sebutkan. Misalnya saja: Dante, Giotto, Palestrina, Perosi, Galileo, Galvani, Volta, Colombus dan yang lainnya. Semua pribadi ini atas inspirasi St. Fransiskus telah banyak memberikan kesaksian kepada dunia dan bertanggung jawab atas iman dan kehidupan religius mereka. (F. Cahyo W.).
Share on Share on Google Plus

About Unknown

Kami adalah para saudara Kapusin yang tinggal di Rumah Novisiat Kapusin Pontianak di Poteng, Singkawang. Kami membuat blog ini karena kami ingin berbagi nilai-nilai kemanusiaan, kekatolikan dan juga kefransiskanan kepada semua saja yang berminat atau tertarik untuk mempelajari dan mendalaminya. Harapan kami, tulisan-tulisan yang ada di blog ini dapat berguna untuk menambah wawasan keimanan kita semua.

0 comments:

Post a Comment