ST. YOSEP DARI LEONESSA OFMCap (1556-1612)

Nama kecil St. Yosep dari Leonessa adalah Eufranio Desiderio. Ia lahir 8 Januari 1556 di Leonessa, sebuah kota kecil di Umbria, yang sekarang disebut Lazio, Italia dan meninggal 4 Februari 1612.

Sejak masa kanak-kanaknya, Yosep sudah menunjukkan bakat-bakat religiusnya. Diceritakan, dia biasa membuat altar kecil dan menghabiskan banyak waktu untuk berdoa di depan altar itu. Ia juga sering mengajak teman-temannya untuk berdoa bersamanya. Ketika ia masih kanak-kanak, ia sudah biasa mempraktekkan displin (praktek mati raga) pada hari Jumat bersama dengan teman-temannya di komunitas sang juruselamat.
Yosep dididik oleh pamannya, yang jauh hari telah merencanakan pernikahannya dengan gadis yang cocok untuk dia. Tetapi pada  umur 16 tahun, Yosep sakit demam, dan ketika ia sedang dalam proses penyembuhan, tanpa konsultasi dengan keluarganya, ia bergabung dengan persaudaraan Kapusin.

Dia menjalani novisiatnya 8 Januari 1573 di Biara Carcerelle dekat Assisi, dan mengucapkan kaul kekalnya satu tahun kemudian. Sebagai religius dia bersungguh-sungguh dalam berpantang dan bermati raga. “Saudara keledai”, katanya kepada tubuhnya, “kamu tidak perlu diberi makan seperti kuda bangsawan diberi makan; engkau harus puas menjadi seekor keledai yang miskin”.
Tahun 1599, satu tahun sebelum tahun yubileum, dia berpuasa sepanjang tahun sebagai cara untuk mempersiapkan diri memperoleh indulegensi.

Tahun 1587 dia dikirim oleh Superior General ke Konstantinopel untuk melayani orang-orang Kristen yang ditangkap dan menjadi tahanan di sana. Tiba di sana Yosep dan teman-temannya menginap di biara Benediktin yang ditinggalkan.
Kemiskinan yang ditunjukkan para saudara menarik perhatian pemerintah Turki, yang mengirimkan sejumlah orang untuk melihat misionaris-misionaris baru itu. Dia sangat prihatin dengan situasi orang Kristen yang ditahan. Setiap hari dia pergi ke kota untuk berkotbah, dan akhirnya ia dimasukkan ke dalam penjara dan dibebaskan setelah adanya intervensi dari perwakilan pemerintah Venesia.

Didesak oleh semangatnya yang berkobar-kobar, Yosep akhirnya mencari jalan masuk ke istana untuk berkotbah di  hadapan Sultan Murad III, tetapi dia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Selama tiga hari dia digantung di tiang gantungan, dengan tangan dan kakinya terikat di dua pengkait. Menurut legenda, ia kemudian dibebaskan secara ajaib oleh seorang malaikat.
Ketika ia kembali ke Italia, ia pulang bersama seorang uskup agung Yunani yang murtad. Namun sesampainya di Roma, uskup itu didamaikan kembali dengan Gereja. Yosep sekarang bekerja di rumah misi di propinsi kelahirannya. Kadang-kadang ia berkotbah enam atau tujuh kali sehari.

Pada tahun Yubelium 1600, dia berkotbah pada masa prapaskah di Otricoli, sebuah kota yang dilalui kerumunan peziarah, yang melalui jalan mereka ketika mereka pergi ke Roma. Banyak di antara mereka sangat miskin. Yosep menyediakan mereka makanan; dia juga mencuci pakaian mereka dan mencukur rambut mereka. Di Todi Yosep berkebun dan dari hasil kebunnya itu ia bagikan kepada orang miskin.
Yosep menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di Biara Kapusin Amatrice. Di sana ia meninggal dunia 4 Februari 1612 dengan doa “Sancta Maria, succurre miseris” di bibirnya. Pada usia 56 tahun Yosep dari Leonessa bertemu dengan saudari maut. Ia dibeatifikasi oleh Paus Clement XII pada 22 Juni 1737 dan dinyatakan sebagai orang kudus sembilan tahun kemudian, 1746 oleh Paus Benediktus XIV. Dalam kelender liturgi pestanya dirayakan tanggal 4 Februari. Di kota kelahirannya, ada sebuah Gereja dan tempat orang kudus, St. Yosep dari Leonessa. Jalan utama di kotanya diberi nama Jalan St. Yosep. Mereka yang menghormatinya tersebar dari tempat kelahirannya di Leonessa sampai Italia Tengah. Gereja-gereja di Otricoli dan San Lorenzo Nuovo banyak menyimpan lukisan-lukisan tentang dia.

“Oh salib yang maha kudus, ubahlah kami sepenuhnya ke dalam diri-Mu sendiri. Biarkanlah alas, tempat kaki-Mu berpijak menjadi kaki kami; tiang salib-Mu menjadi lengan kami; puncak, tempat engkau meletakkan kepala-Mu menjadi kepala kami, sehingga kami boleh menjadi salib. Pakukanlah kaki kami sehingga kaki kami boleh tinggal dalam Engkau; ikatlah lengan kami, sehingga lengan kami tidak bertindak terpisah dari-Mu; bukalah lambung kami, lukailah dada dan sentuhlah hati kami dengan cinta-Mu. Berilah agar mata kami boleh tidak melihat apapun selain Engkau; telinga kami tidak mendengar apapun, selain Engkau; hidung kami tidak membaui apapun, selain Engkau. Oh salib, beristirahatlah di dalam diri kami sekarang, sebagaimana Kristus beristirahat di atasmu; semoga kami haus akan Engkau sebagaimana Kristus, ketika bergantung di atasmu, haus akan kami. Semoga kami mempercayakan diri kami sendiri kepada-Nya yang bergantung padamu, sebagaimana Ia mempercayakan diri-Nya sendiri kepada Bapa yang kekal. Oh salib yang manis, Oh salib yang mencintai, jadilah pertahanan kami dan sandaran kami.”  St. Yosep dari Leonessa. (F. Cahyo W.).

(Sumber: http://www.newadvent.org/cathen/08521b.htm; http://www.capuchin.org/about/history/saints/detail/1bd; http://www.beafriar.com/joeleo. html; http://www.capuchin.or.kr/xe/engmn2_1/3812)
 
Share on Share on Google Plus

About Unknown

Kami adalah para saudara Kapusin yang tinggal di Rumah Novisiat Kapusin Pontianak di Poteng, Singkawang. Kami membuat blog ini karena kami ingin berbagi nilai-nilai kemanusiaan, kekatolikan dan juga kefransiskanan kepada semua saja yang berminat atau tertarik untuk mempelajari dan mendalaminya. Harapan kami, tulisan-tulisan yang ada di blog ini dapat berguna untuk menambah wawasan keimanan kita semua.

3 comments:

  1. Halo,
    Kok riwayat Padre Pio ndak di publikasikan juga? Bukankah beliau kapusin juga.
    Pace e Bene,
    Suwanda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bro Suwanda, Padre Pio seorang Kapusin juga. Suatu saat, kalau ada waktu luang akan dipublikasikan juga. Terima kasih atas sarannya.

      Delete
  2. Hallo Suwanda, tentang Padre Pio sekarang kami telah menulis artikel tentangnya. Silahkan lihat di http://novisiatkapusinpoteng.blogspot.co.id/2016/03/st-padre-pio.html. Tks.

    ReplyDelete