Histats.com © 2005-2014 Privacy Policy - Terms Of Use - Check/do opt-out - Powered By Histats
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. (Amin.)
Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. (Amin.)
**********
Doa “Salam Maria” (kadang-kadang dinamakan doa “Salam Malaikat”, atau doa “Ave Maria”, dari kata-kata pertama dalam bentuk Latinnya) adalah doa yang paling dikenal dari semua doa lainnya yang dipakai Gereja universal untuk menghormati Bunda kita yang terberkati.
Isi doa “Salam Maria” umumnya dapat kita bagi dalam tiga bagian.
Pertama, “Salam (Maria) penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita”, adalah kata-kata yang digunakan Malaikat Gabriel untuk memberi salam kepada Perawan yang terberkati (Luk.1:28).
Kedua, “dan terpujilah buah tubuhmu (Yesus)” diambil dari salam yang diinspirasikan secara ilahi oleh St. Elisabet (Luk. 1:42), yang terhubung dengan sendirinya secara lebih alami ke bagian pertama, karena kata-kata “benedicta tu in mulieribus” (Luk.1:28) atau “inter muliers” (Luk.1:42) adalah umum untuk kedua salam itu.
Akhirnya, doa permohonan “St. Maria, Bunda Allah, doakanlah kamu yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin” dinyatakan secara resmi oleh “Katekismus Konsili Trente” telah disusun oleh Gereja sendiri. “Sangat pada tempatnya,” kata Katekismus, “Gereja Allah yang Kudus menambahkan rasa syukur ini, doa dan permohonan dari Bunda Allah yang kudus. Dengan cara demikian menyatakan secara tak langsung, bahwa kita dengan penuh iman dan permohonan mempunyai seorang penolong, agar dengan perantaraannya ia mendamaikan kembali Allah dengan kita, para pendosa dan memperoleh bagi kita berkat yang kita perlukan, baik untuk hidup sekarang ini, maupun untuk hidup yang kekal".
Pertama, “Salam (Maria) penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita”, adalah kata-kata yang digunakan Malaikat Gabriel untuk memberi salam kepada Perawan yang terberkati (Luk.1:28).
Kedua, “dan terpujilah buah tubuhmu (Yesus)” diambil dari salam yang diinspirasikan secara ilahi oleh St. Elisabet (Luk. 1:42), yang terhubung dengan sendirinya secara lebih alami ke bagian pertama, karena kata-kata “benedicta tu in mulieribus” (Luk.1:28) atau “inter muliers” (Luk.1:42) adalah umum untuk kedua salam itu.
Akhirnya, doa permohonan “St. Maria, Bunda Allah, doakanlah kamu yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin” dinyatakan secara resmi oleh “Katekismus Konsili Trente” telah disusun oleh Gereja sendiri. “Sangat pada tempatnya,” kata Katekismus, “Gereja Allah yang Kudus menambahkan rasa syukur ini, doa dan permohonan dari Bunda Allah yang kudus. Dengan cara demikian menyatakan secara tak langsung, bahwa kita dengan penuh iman dan permohonan mempunyai seorang penolong, agar dengan perantaraannya ia mendamaikan kembali Allah dengan kita, para pendosa dan memperoleh bagi kita berkat yang kita perlukan, baik untuk hidup sekarang ini, maupun untuk hidup yang kekal".
Sumber: bdk. http://www.newadvent.org/cathen/07110b.htm